Pendahuluan

Secara geografis, wilayah Kalimantan Barat memiliki lahan-lahan basah yang tersebar sepanjang pesisir pantai dan wilayah pedalaman. Provinsi ini juga dilalui Sungai Kapuas yang merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Indonesia bahkan di Asia Tenggara, dan menjadi urat nadi kehidupan sebagian masyarakat. Pontianak dan kota-kota lain di Provinsi Kalimantan Barat memiliki karakter sebagai “kota lahan basah”. Ekosistem lahan basah memiliki arti penting bagi pembangunan, dan memiliki nilai tak terhingga bagi masyarakat di seluruh dunia.

Taman Nasional Danau Sentarum (Foto G Anshari, Des 2007)

Namun dewasa ini, tingkat kerusakan lingkungan yang cukup mengkhawatirkan telah terjadi pada lahan-lahan basah Kalimantan Barat, seperti pencemaran air sungai oleh aktivitas PETI, bencana banjir, kekeringan, kebakaran lahan gambut, serta ancaman terhadap kelestarian keanekaragaman hayati akibat pembalakan hutan maupun konversi hutan menjadi permukiman.

Salah satu fungsi terpenting Sungai Kapuas adalah sarana transportasi

Seminar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day) yang jatuh pada tanggal 2 Februari tiap tahunnya. Secara internasional, peringatan Hari Lahan Basah Sedunia untuk tahun 2008 ini memilih motto “Healthy Wetlands, Healthy People”.

Penambangan Emas oleh Rakyat - atau PETI semakin menjadi-jadi dan berdampak mencemari sungai-sungai di Kalimantan dengan Hg

Tujuan

Tujuan seminar ini adalah untuk membangun pemikiran ke depan tentang pengelolaan dan pelestarian ekosistem lahan basah secara bijaksana, untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat.

Topik Bahasan

Topik-topik yang diangkat dalam seminar ini akan difokuskan pada upaya mengelola dan melestarikan keanekaragaman hayati lahan basah secara bijaksana, untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Makalah-makalah yang akan dibahas adalah:

Lahan basah di Provinsi Kalimantan Barat: Tipe, Penyebaran, Potensi dan Realitanya (Dr. Ir. Gusti Z Anshari, MES)
Kota-kota Lahan Basah di Kalimantan Barat: Menuju Pembangunan Kota Sehat dan Berkelanjutan (Mira S. Lubis, ST, MT)
Dampak Kabut Asap dan Perkembangan Penyakit Demam Berdarah di Kota Pontianak(dr Bambang Suberkah, M.MED;MPH)
Dampak PETI terhadap pencemaran air dan kesehatan masyarakat (Dr. Thamrin Usman, DEA)
Pemanfaatan Lahan Basah Pesisir: Contoh Praktek dari Mitra Bahari (Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki, DEA)
Ekstraksi Obat Tradisional dari Taman Nasional Danau Sentarum (Afgani Jayuska, S.Si, MSi)

Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Seminar pada:

Hari/tanggal : Sabtu, Tanggal 23 Pebruari 2008

Pukul : 08:00 – 17:00

Tempat : Rektorat Lantai III Universitas Tanjungpura

Peserta

Seminar ini terbuka bagi setiap orang/institusi yang memiliki minat terhadap lahan basah (wetlands), dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik dosen/peneliti, aparatur pemerintah (PNS), pelaku bisnis/praktisi (swasta), LSM dan mahasiswa/pelajar

Pembiayaan dan Pendaftaran

Untuk membantu pembiayaan seminar, setiap peserta ditarik kontribusi sebagai berikut:

- Swasta dan LSM Internasional : Rp. 100.000,00

- PNS, Mahasiswa Pasca Sarjana dan LSM lokal : Rp. 50.000,00

- Pelajar dan Mahasiswa Strata satu: Rp. 20.000,00 (dengan melampirkan fotokopi KTM/pelajar)

Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengisi formulir, atau melalui telepon dan email (wetlands_untan@yahoo.co.id). Pendaftaran paling lambat tanggal 22 Pebruari 2008.

Sekretariat Pendaftaran:

Program Magister Teknik Sipil UNTAN

Jl. Achmad Yani Pontianak 78124

Tel: (0561) 7073277 Fax: (0561) 740186

Kontak: Adi atau telepon nomor

HP: 081522511880 (Dedek)

Email: wetlands_untan@yahoo.co.id